Sabtu, 18 Maret 2023 – 14:39 WIB
VIVA Nasional – Jumat pagi 17 Maret 2023 pukul 09.00 WIB, matahari menyinari dinding tinggi. Sinarnya membentuk siluet di jeruji kerangkeng besi. Suara sunyi pecah saat suara denting lonceng menjadi tanda pembuka gembok untuk para narapidana.
Satu per satu pintu kamar petinggi satu setengah meter dibuka oleh petugas. Sahut tawa mimiik sangar para napi mulai terdengar. Mereka berjemur sambil bersenda gurau untuk menghabiskan waktu sehari.
Namun, di balik salah satu tembok kamar, ada blok santri. Nama itu tempat bagi para narapidana yang memilih mendekatkan diri dengan pencipta. Di antara seratusan penghuni di blok santri itu, terselip pemuda bertubuh kecil yang terlibat perampokan, bernama Rijal. Ia dikenal rampol yang buta huruf.
“De odo a, Doa Mus. Teata, Musta, Jeaja, moa mustajab,” ungkap Rijal. Ia mengaku sejak lahir ke dunia tidak pernah mengenyam pendidikan. Rijal tersandung kasus perampokan. Menuruy pengakuannya, ia merampok seisi kafe dan dari hasilnya itu ia berfoya-foya pesta bersama teman-temannya.
Suasana di Lapas Kelas II Paledang, Bogor, Jawa Barat
Di ruangan itu juga ada Heri, bandar Narkoba yang sedang membaca Alquran. Dia mengedarkan sabu ke segala kalangan di penjuru kota hujan.
“Alhamdullah setiap hari baca Alquran pagi siang, sore malam,” tutur pria yang dijuluki ustaz. Suaranya yang merdu bukan tanpa sebab, dua tahun di kurung di sel Paledang membuatnya menempa diri sebagai pembaca Alquran.
Halaman Selanjutnya
“Alhamdulillah lancar baca Alquran di sini. Kalau di luar tidak ditangkap mungkin saya tidak mungkin belajar Alquran di luar, satu bulan bisa lima kali khatam (tamat membaca),” ungkapnya. Ia berharap di bulan suci Ramadhan nanti, bisa lebih rutin dan banyak mengkhatamkan Alquran.
Sumber: www.viva.co.id