KTT G20 Dinilai Mampu Antarkan Indonesia Menuju Poros Maritim Dunia

Suasana pertemuan KTT G20 di Bali

Rabu, 16 November 2022 – 15:27 WIB

VIVA Nasional – Indonesia telah menunjukkan kemampuannya dalam menghelat KTT G20 di Bali, 15 – 16 November 2022. Hal itu dibuktikan dengan hadirnya 17 kepala negara dalam konferensi bertaraf internasional tersebut.  Apalagi Indonesia merupakan negara berkembang pertama yang menjadi tuan rumah KTT G20. Sehingga acara ini dapat dikatakan menjadi pertaruhan bagi wajah Pemerintahan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Pengamat Maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Centre (IKAL SC) Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa mengungkapkan, pelaksanaan KTT G20 dapat dipakai sebagai ajang diplomasi untuk mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. 

“Saya memiliki harapan terhadap kegiatan KTT G20 ini. Semoga kegiatan ini dapat dijadikan sebagai ajang diplomasi Indonesia kepada negara-negara lain yang berkepentingan dengan wilayah kemaritiman Indonesia guna mewujudkan visi misi poros maritim dunia kita. Sehingga Indonesia dapat menunjukkan peradaban maritim, kedaulatan bangsa, dan ketahanan pangan serta energinya,” ujar Marcellus Hakeng, dalam keterangan yang diterima Rabu 16 November 2022

Welcoming Dinner KTT G20 di GWK Bali.

Photo :

  • Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden

Dia juga berharap KTT G20 dapat menjadi hal utama pendorong  pembangunan maritim Indonesia masa depan. Sehingga dapat menjamin kekuatan ekonomi, sosial, politik, dan jati diri Indonesia di persaingan global.

Apalagi, lanjut Hakeng saat ini telah terjadi peralihan perhatian dunia dan aktivitas dari wilayah Mediterania  dan Atlantik ke kawasan Indopasifik. “Dengan peralihan perhatian dan aktivitas tersebut  maka wilayah maritim Indonesia kembali menjadi perlintasan strategis. Karena itu Indonesia harus sadar dengan posisinya secara geopolitik dan geostrategis,” ujarnya.

Dengan letak Indonesia yang begitu strategis tersebut, maka sudah sepatutnya dapat dijadikan sebagai modal untuk berdiplomasi dalam sektor perikanan dan kelautan. 

Sumber: www.viva.co.id

Exit mobile version