Selasa, 8 November 2022 – 17:18 WIB
VIVA Nasional – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebutkan tren kenaikan kasus COVID-19 akibat pengaruh sejumlah subvarian terbaru Omicron di Indonesia dengan puncaknya paling lambat awal Januari 2023.
“Dugaan kami, karena ini mulai terjadi (peningkatan, red.), mungkin paling lambat dalam 1,5 bulan puncaknya kita capai. Saya rasa di Desember 2022 atau paling lambat Januari 2023 puncaknya bisa kita lihat,” kata dia dalam Rapat Kerja Kemenkes bersama Komisi IX DPR RI yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Selasa, 8 November 2022.
Ia mengatakan subvarian terbaru Omicron penyebab kenaikan gelombang COVID-19 di dunia saat ini adalah BA.2.75 yang terbanyak terjadi di India, XBB paling banyak di Singapura, dan BQ.1 yang dominan di Eropa dan Amerika Serikat.
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin
“Contohnya, subvarian XBB sempat membawa kasus per hari sampai 8.500 di Singapura. Sebagai perbandingan di Indonesia sekarang, sekitar 5.000-an kasus,” katanya.
Subvarian XBB yang diamati di Singapura, kata Budi, memiliki ciri peningkatan kasus yang cepat, tapi tren penurunan angka kasusnya cepat bila dibandingkan dengan subvarian Omicron lainnya.
“Sekarang Singapura sudah turun kembali kasusnya di bawah 4.000-an dan puncaknya lebih rendah dari BA.4 dan BA.5,” katanya.
Sumber: www.viva.co.id