Selasa, 18 April 2023 – 03:04 WIB
VIVA Nasional – Wajah Parmini (58), tampak masih syok lantaran putra sulungnya yaitu Pratu Miftahul Arifin (28) gugur imbas kebrutalan Kelompok Sparatis Teroris (KST) di Nduga Papua. Sang putra tercinta meninggal setelah tim 3 badak 3 Satgas Yonif 322/GT/ terlibat kontak tembak dengan KST di Nduga.
Parmini menceritakan saat mengetahui kabar duka 4 hari lalu tersebut. Saat itu, ia mengaku sempat tak percaya bila Arifin meninggal karena ditembak KST.
Tapi, ia mengaku baru percaya setelah dapat kabar resmi dari Yonif 321 dan diberitahu menantunya. Perasaan duka dan syok pun menyelimuti Parmini.
“Sempat belum percaya, baru setelah di telepon istri anak menantu saya baru percaya bahwa benar adanya,” kata Parmini di kediamannya, Pacitan, Jawa Timur, Senin, 17 April 2023.
Pratu Miftahul Arifin dan istri
- Agus Wibowo/tvOne/Pacitan
Sang suami, Agus Santoso, menambahkan saat kabar meninggalnya Arifin, ia sedang berada di sawah tak jauh dari rumahnya. Ketika itu, dia dihampiri perangkat desa dan diajak pulang ke rumah.
Begitu sampai di rumah, perangkat desa itu pun memberitahu ke Agus bahwa Arifin sudah tiada.
Halaman Selanjutnya
“Sampai rumah saya lemes mas. Tidak punya tenaga sama sekali setelah mendengar kalau anakmu Arifin wes ora enek pak, ketembak,” ujarnya.
Sumber: www.viva.co.id