Jumat, 10 Maret 2023 – 01:13 WIB
VIVA Nasional – Sejak 1 Maret 2023, pengelola baru Taman Mini Indonesia Indah (TMII), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC) menutup paksa akses Taman Legenda Keong Emas yang berada di TMII. Penutupan akses dan penghentian supply utilitas ini disinyalir karena keberatan PT Cipta Loka Kamayangan (PT CLK) selaku pengelola Taman Legenda Keong Emas atas usulan perjanjian baru yang ditawarkan oleh PT TWC.
Namun, Direktur PT CLK, Alexander mengaku tidak kaget dengan tindakan tiba-tiba tersebut terhadap Taman Legenda Keong Emas tersebut.
“Kami tidak kaget atas tindakan sewenang-wenang PT TWC karena sebelumnya PT TWC melalui kuasa hukumnya di salah satu media sudah mengancam menutup akses jika kami tidak mengikuti kemauan PT TWC,” kata Alexander kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 9 Maret 2023.
Akses Taman Legenda Keong Emas yang berada di TMII
Alexander mengatakan Taman Legenda Keong Emas sudah membuat perjanjian dengan pengelola TMII lama, yakni Yayasan Harapan Kita c.q. BP TMII. Perjanjian itu dibuat hingga tahun 2036. Persoalannya sekarang, terang Alexander, PT TWC selaku pengelola TMII yang baru, datang dengan memaksakan perjanjian baru.
“Kami keberatan karena, dengan perjanjian baru, perjanjian dengan BP TMII tidak dianggap, lalu dengan memaksa akan dibuat perjanjian transisi yang isinya apabila nanti tidak bisa memenuhi yang disyaratkan oleh PT TWC maka perjanjian berakhir dan tidak dapat dilanjutkan,” kata Alexander.
Padahal, kata Alexander, PT CLK selaku pengelola Taman Legenda Keong Emas, membangun sarana tersebut dengan perhitungan bisnis yang hingga saat ini modal belum kembali. Bahkan, tutur dia, selama masa pandemi COVID-19, Taman Legenda Keong Emas ditutup lebih dari 2 tahun.
Halaman Selanjutnya
“Pada awalnya kami berniat membuka negosiasi untuk kebaikan TMII ke depannya, lalu PT CLK meminta kepada PT TWC untuk dapat menunjukkan legal standingnya sebagai pengelola baru yang katanya menggantikan BP TMII Yayasan Harapan Kita, tetapi faktanya hingga saat ini belum ada serah terima pengelolaan dari Yayasan Harapan Kita ke PT TWC,” ujarnya.
Sumber: www.viva.co.id