Pengelolaan Sampah Perlu Sinergi Semua Pihak, Media Berperan Penting Edukasi Masyarakat

General Manager IPRO Zul Martini Indrawati saat menjadi pembicara di acara Media Coaching Workshop tentang Pengelolaan Sampah.

Kamis, 9 Februari 2023 – 04:48 WIB

VIVA Nasional – General Manager Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO) Zul Martini Indrawati menyebutkan, Indonesia harus mulai serius mengatasi persoalan sampah. Sebab, setiap tahun volume sampah meningkat. 

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2021 volume sampah nasional mencapai 68,5 juta ton. Kemudian pada 2022 volume sampah meningkat menjadi 70 juta ton.

Hal itu dikemukakan Martini saat Media Coaching Workshop tentang Pengelolaan Sampah, di Jakarta, Rabu, 8 Februari 2023.  “Dengan kondisi ini, kita semua harus bergerak, bersinergi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan media. Media memegang peran penting dalam melakukan edukasi, kekuatan tulisan dan pemberitaan yang menginspirasi dapat menggerakkan perubahan perilaku di masyarakat, misalnya dengan story telling,” kata Martini. 

Martini mengatakan, peran media dalam menjelaskan pengelolaan sampah di Indonesia kepada masyarakat bisa dilakukan dengan berbagai perspektif ketika informasi tentang isu-isu lingkungan, khususnya persampahan, lebih banyak diketahui oleh media. “Semakin banyak informasi yang diserap, maka akan semakin banyak perspektif yang bisa ditulis dari sudut pandang jurnalis,” ujarnya.

Menurut Martini, IPRO hadir untuk membantu sektor swasta mengimplementasikan tanggung jawabnya mengelola sampah. Saat ini, jumlah anggota IPRO ada 15 perusahaan, antara lain Danone, Coca Cola, Nestle, Unilever, L’Oreal. Perusahaan-perusahaan ini berkolaborasi dengan mitra penggumpulan melalui IPRO untuk take back sampah usai konsumsi untuk kemudian didaur ulang. 

Director of Corporate Responsibiliy L’Oreal Indonesia Mohammad Fikri.

Director of Corporate Responsibiliy L’Oreal Indonesia Mohammad Fikri.

Photo :

  • VIVA.co.id/ Lis Yuliawati

Director of Corporate Responsibiliy, L’Oreal Indonesia Mohammad Fikri mengatakan, pihaknya bergabung dengan IPRO mulai tahun lalu. Ada sejumlah langkah yang dilakukan untuk mengurangi sampah. Di antaranya mengurangi produk sachet, menggunakan kemasan yang bisa didaur ulang.

Halaman Selanjutnya

L’Oreal juga menyediakan tempat-tempat atau drop box untuk lokasi pengumpulan bekas kemasan produknya di mal-mal. “Sampahnya dikembalikan untuk didaur ulang,” ujar Fikri.

img_title

Sumber: www.viva.co.id