Minggu, 15 Januari 2023 – 07:52 WIB
VIVA Nasional – Terdakwa pembunuhan berencana Novriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Ferdy Sambo mengatakan Richard Eliezer alias Bharada E dijanjikan sesuatu saat pindah ke rumah tahanan (rutan) Bareskrim Polri.
Menurut Sambo, setelah pindah ke rutan Bareskrim Polri, Bharada E mengaku dapat intimidasi dan paksaan dari mantan atasannya tersebut. Paksaan tersebut termasuk untuk menghadap Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Sambo curiga ada yang menjanjikan sesuatu ke Bharada E.
“Setelah masuk ke tahanan Bareskrim. Kemudian saya tidak tahu apa yang dijanjikan kepada Richard. Dan, dia menyatakan ini semua ada intimidasi atau paksaan termasuk untuk menghadap kapolri,” kata Sambo dalam keterangannya yang dikutip pada Minggu, 15 Januari 2023.
Padahal, klaim Sambo, ia tidak pernah melakukan intimidasi atau paksaan terhadap Bharada E. Bahkan, saat itu, Bharada E dikawal Wakil Komandan Korbrimob
“Waktu menghadap pak Kapolri pun saya tidak melakukan intimidasi. Dia dikawal oleh Wakil Komandan Korbrimob waktu itu yang mulia,” kata dia.
Sambo mengatakan, harusnya Bharada E mengaku dan menceritakan skenario Sambo saat ditahan di Mako Brimob. Dia mengatakan, hal itu karena Bharada E bertugas di Brimob sebelum jadi ajudan Sambo.
Halaman Selanjutnya
“Harusnya Richard mengaku di Mako Brimob yang mulia karena itu kesatuannya harusnya itu. Dalam percakapan pun saya tidak pernah mengancam untuk dia harus mengikuti keterangan atau mengikuti skenario yang mulia,” kata Sambo.
Sumber: www.viva.co.id